SALAH
JANGAN ABAIKAN PEKERJAAN RUMAH
Secara umum tugas dari guru untuk
siswa dinamakan PR atau pekerjaan rumah. PR meliputi berbagai bidang
studi,seperti matematika,menggambar, keterampilan, dan agama.PR diberikan agar
anak melatih diri di rumah dan belajar sendiri tanpa bantuan guru. Tidak ada
salahnya jika seorang anak menanyakan satu atau dua soal yang kurang di
pahaminya. Jika anak bertanya mengenai semua soal, jelas ia tidak menangkap
guru di dalam kelas, berarti perhatian anak terbagi kemasalah lain di luar
kelas.
PR dapat juga di kerjakan secara
berkelompok. Namun, yang lebih efisien tentulah kelompok kecil yang terdiri
atas dua atau tiga orang. Namun, yang lebih baik apabila PR itu di kerjakan
sendiri. Setelah masing-masing selesai, barulah di periksa bersama kelompok dan
hasilnya dapat menunjukkan kemampuan individu. Yang terburuk jika anak tidak
membuat PR atau hanya mencontoh atau menjiplak pekerjaan teman yang pandai. Hal
itu justru akan merugikan siswa itu sendiri.
Guru akan sangat kecewa apabila
siswa tidak menerjakan PR yang diberikannya. Guru memberikan PR bertujuan agar
siswa secara tidak langsung belajar di rumah bukan merupakan suatu hukuman.
Namun,hal itu merupakn rasa tanggung jaeab seorang murid terhadap tugas yang di
berikan oleh guru.
PR adalah salah satu bentuk
belajar. Jadi tanpa PR anak harus tetap menyisihkan waktu untuk belajar setiap
hari dengan teratur dan penuh tanggung jawab. Orang tua yang selalu memperhatikan
kegiatan belajar putra-putrinya akan sangat membantu guru dalam menjalankan
tugasnya.
Banyak guru sependapat bahwa
anak-anak yang rajin membuat PR apabila ulangan mereka akan mendapatkan nilai
yang memuaskan. Sayangnya, justru anak-anak yang pandailah lebih rajin membuat
PR daripada anak-anak yang kurang pandai. Ada anak yang kurang pandai,
tetapi rajin membuat PR. Namun, banyak pekerjaannya yang salah sehingga menjadi
malas. Anak model itu harus dibimbing dan selalu didekati.
Sesungguhnya tidak ada anak yang pandai secara tiba-tiba atau dalam
waktu yang sangat pendek. Semua keberhasilan biasanya dicapai secara bertahap
melalui kerja keras yang dibina sejak kecil dan berkelanjutan terus-menerus.
Tidak ada salahnya apabila kita membiasakan diri untuk bekerja keras sejak usia
dini dan menghargai waktu serta menggunakannya dengan baik.latihan ini akan
bermanfaat.
Dari wacana tersebut, terdapat beberapa pemakaian kata yang salah, dan
beberapa kata salah nalar, berikut hasil pengecekannya
JANGAN ABAIKAN PEKERJAAN RUMAH
Secara umum tugas dari guru untuk
siswa dinamakan PR atau pekerjaan rumah. PR meliputi berbagai bidang studi, seperti
matematika, menggambar, keterampilan, dan agama. PR diberikan agar anak melatih
diri di rumah dan belajar sendiri tanpa bantuan guru. Tidak ada salahnya jika
seorang anak menanyakan satu atau dua soal yang kurang di pahaminya. Jika anak
bertanya mengenai semua soal, jelas ia tidak menangkap guru di dalam kelas,
berarti perhatian anak terbagi kemasalah lain di luar kelas.
PR dapat juga (kata juga dihilangkan) di kerjakan secara berkelompok. Namun yang
lebih efisien tentulah kelompok kecil (lebih
efisien dalam kelompok kecil yang terdiri atas dua atau tiga orang) .
Namun, yang lebih baik apabila ( kata
yang dan apabila dihilangkan) PR itu di kerjakan sendiri. Setelah
masing-masing selesai, barulah di periksa bersama kelompok dan hasilnya dapat
menunjukkan kemampuan individu. Yang terburuk (tambahkan adalah) jika anak
tidak membuat PR atau hanya mencontoh
atau menjiplak (hilangkan atau hanya mencontoh) pekerjaan teman yang pandai.
Hal itu justru akan merugikan siswa itu sendiri.
Guru akan sangat (gunakan akan atau sangat ) kecewa
apabila siswa tidak menerjakan PR yang diberikannya. Guru memberikan PR
bertujuan agar siswa secara tidak langsung belajar di rumah, bukan merupakan
suatu hukuman. Namun hal itu merupakan rasa tanggung jawab seorang murid
terhadap tugas yang di berikan oleh guru.
PR adalah salah satu bentuk
belajar. Jadi tanpa PR anak harus tetap
menyisihkan waktu untuk belajar setiap hari dengan teratur dan penuh tanggung
jawab. Orang tua yang selalu memperhatikan kegiatan belajar putra-putrinya akan
sangat membantu guru dalam menjalankan tugasnya.
Banyak guru sependapat bahwa anak-anak yang rajin membuat PR apabila
ulangan mereka akan mendapatkan nilai yang memuaskan (rancu). Sayangnya, justru anak-anak yang pandailah lebih rajin
membuat PR daripada anak-anak yang kurang pandai. Ada anak yang kurang
pandai, tetapi rajin membuat PR. Namun, banyak pekerjaannya yang salah sehingga
menjadi malas. Anak model itu harus dibimbing dan selalu didekati.
Sesungguhnya tidak ada anak yang pandai secara tiba-tiba atau dalam
waktu yang sangat pendek. Semua keberhasilan biasanya dicapai secara bertahap
melalui kerja keras yang dibina sejak kecil dan berkelanjutan terus-menerus.
Tidak ada salahnya apabila kita membiasakan diri untuk bekerja keras sejak usia
dini dan menghargai waktu serta menggunakannya dengan baik, latihan ini akan
bermanfaat.
sumber : http://eci-muachpinky.blogspot.com/2012/06/contoh-wacana.html
sumber : http://eci-muachpinky.blogspot.com/2012/06/contoh-wacana.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar