Kamis, 07 Juni 2012

Manusia dan Harapan


Tak ada yang abadi, itulah kehidupan. Setiap yang hidup pasti akan merasakan mati, pertemuan pasti ada perpisahan, semua sudah diciptakan seimbang oleh Tuhan Yang Maha Esa, semua sudah dirajut oleh takdir yang melekat dalam diri masing -masing manusia. Tetapi penciptaan manusia mempunyai satu tujuan dan ada manfaat yang terkandung pada tiap tiap diri manusia itu. Hanya ikhtiar yang sungguh sungguh dan doa yang tulus, seseorang dapat mengubah nasib dan mengejar takdir terbaik yang sudah dianugerahkan.

Pada setiap usaha dan doa muncul suatu harapan yang menjadi titik klimaks dari setiap tujuan, dan itulah yang menjadi tolak ukur pada setiap pemikiran manusia. Harapan adalah keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.

Manusia dan Kegelisahan


Tak sadar hati resah, semua sudah tak terasah, Jangan ditanya soal rasa, karena rasa tak punya cinta haruskah ku mengadu pada langit yang membara,  Saat kegelisahan ini datang melanda, saat rasa takut ini mendera.
 
Sedikit gambaran mengenai kegelisahan yang sering dialami oleh setiap manusia, faktanya setiap manusia pasti pernah mengalami kegelisahan. Kegelisahan adalah suatu rasa yang dialami apabila terdapat tekanan dari suatu hal, yang membuat hati dan pikiran tidak sejalan. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari keemasan karena itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupunk ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai.
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kegelisahan.
1. Faktor Psikologis
a. Pengalaman traumatis hilangnya orang-orang terdekat
b. Kurangnya dukungan dari orang lain
c. Adanya masalah krisis dalam diri seseorang dan kegagalan
d. Kurangnya rasa percaya diri
e. Kepribadian yang tidak sesuai dengan lingkungan
f. Ketakutan untuk menanggung resiko sosial

2. Faktor Sosiologis
a.  Takut dikenal orang lain
b.  Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial       
c.  Kehidupan di rumah
d.  Perubahan pola-pola dalam keluarga
e.  Pindah tempat
f.  Terlalu besarnya suatu organisasi
g.  Desain arsitektur bangunan

Hindarilah kegelisahan dengan selalu menempatkan diri pada lingkungan yang benar dan selalu berpikir positif terhadap semua hal,
sehingga hidup kita akan tentram dan bahagia.